Bab [24] Suasana Keluarga

Aroma maskulin pria itu seketika menyelimutinya. Baru saja Maya hendak membuka mulut, pria itu sudah menangkup pipinya.

Bibir yang panas itu mendarat di bibirnya, membungkam suaranya.

"Mmmh ...."

Pikiran Maya Wijaya seketika kosong. Aliran listrik menjalar ke seluruh tubuhnya, membangkitkan gaira...

Masuk dan lanjutkan membaca