Bab 157

Aku tetap berada dalam pelukan Nico, menangis tersedu-sedu, sementara dia memelukku erat, tanpa sepatah kata pun. Aku bisa merasakan napas hangatnya di atas kepalaku.

"Masuk yuk," bisiknya. Suaranya lembut dan akrab. Dia adalah rumahku. "Aku ada di sini."

Aku mengangguk, dan dia membawaku masuk, m...