Bab [88] Ternyata Bukan Dia

Saat Sari Wijaya terbangun, aroma disinfektan langsung menyergap indranya. Dia menatap langit-langit yang putih bersih selama beberapa detik sebelum menyadari bahwa dirinya berada di rumah sakit.

Tangannya terangkat untuk menyentuh dahi, tepat di luka yang didapatnya semalam. Rasa sakit yang tajam ...

Masuk dan lanjutkan membaca