Bab [97] Merebut Kembali Pemeran Utama Wanita

Saat jari-jari Sari Wijaya menelusuri otot perut Ari Limbong, pergelangan tangannya tiba-tiba dicengkeram.

Ari Limbong menatapnya dengan sorot mata yang dalam. Jakunnya bergerak naik turun, dan sebersit hasrat menyala di matanya. Dengan suara serak, ia berbisik, "Mau satu ronde lagi?"

"Aku sih mau...

Masuk dan lanjutkan membaca