Bab 5

"Eh, nggak nyangka rumah sakit kalian punya dokter hebat kayak gini, keren banget ya."

Shen Yue memandang Su Beichen dengan mata setengah tertutup, berbicara dengan nada santai.

Dia tentu saja tidak bermaksud memuji Su Beichen, hanya ingin mengejek Dokter Liu. Soal hidup atau matinya Tang Ming, dia tidak peduli sama sekali.

Su Beichen merasa tidak nyaman dengan tatapan Shen Yue.

Sejujurnya, Su Beichen biasanya cukup tebal muka, sering bercanda cabul dengan beberapa perawat cantik di bagian perawatan. Tapi menghadapi wanita CEO yang dingin dan sombong ini, entah kenapa Su Beichen merasa agak canggung.

"Shen Yue! Kenapa kamu menghalangi Dokter Liu untuk menyelamatkan anakku?"

Di saat suasana mulai tegang, terdengar suara keras dari luar aula klinik.

Su Beichen menoleh ke arah pintu dan melihat seorang pria paruh baya bertubuh kekar berjalan cepat ke arah mereka.

Ternyata, Gu Yan yang berambut kuning, diam-diam menelepon ayah Tang Ming saat Shen Yue sedang fokus pada Dokter Liu.

Melihat Tang Aotian datang sendiri, Shen Yue tahu dia tidak bisa lagi menghalangi Dokter Liu. Dengan cepat dia berpikir dan wajahnya yang dingin segera berubah menjadi senyuman.

"Paman Tang sudah datang, jangan salah paham. Saya tidak menghalangi Dokter Liu. Tadi saya hanya ingin menanyakan seberapa parah luka Tang Ming. Kalau tidak percaya, kamu bisa tanya Dokter Liu."

"Dokter Liu, apa benar tadi Shen Yue tidak menghalangimu?"

Tang Aotian menatap Dokter Liu dengan mata tajam yang penuh wibawa.

"Eh... iya, iya."

Dokter Liu melihat Tang Aotian, lalu melihat Shen Yue. Merasa tidak bisa menyinggung keduanya, setelah berpikir panjang, dia hanya bisa menjawab dengan samar-samar.

"Kalau tidak menghalangimu, kenapa kamu masih berdiri di sini? Cepat selamatkan dia! Kalau ada apa-apa dengan anakku, aku akan menghancurkan rumah sakit ini!"

Keluarga Tang hanya memiliki satu keturunan setiap generasi. Jika sesuatu terjadi pada Tang Ming, siapa yang akan mewarisi bisnis besar keluarga Tang?

Memikirkan hal ini, Tang Aotian marah besar.

Dokter Liu gemetar ketakutan, tidak lagi mempedulikan ancaman Shen Yue, segera memerintahkan perawat untuk mendorong ranjang pasien ke ruang pemeriksaan.

Karena ini malam hari dan staf rumah sakit tidak cukup, Su Beichen sebagai dokter magang di sini juga segera mengikuti.

Setelah pemeriksaan X-ray, Dokter Liu menemukan bahwa paru-paru kiri Tang Ming benar-benar tertusuk oleh tulang rusuk yang patah, dan sekarang paru-parunya penuh dengan darah, yang bisa mengancam nyawanya kapan saja.

Namun, bagaimana dokter magang itu bisa mengetahui semua ini?

Memikirkan hal ini, Dokter Liu menoleh ke arah Su Beichen dengan tatapan penuh kebingungan.

Saat itu, tubuh Tang Ming tiba-tiba batuk keras, mengeluarkan banyak darah segar, dan napasnya menjadi berat, seolah-olah akan mati lemas kapan saja.

"Kak! Kamu kenapa?" Tang Yueran, adik perempuan Tang Ming, baru saja masuk ke kamar dan melihat kakaknya batuk darah, langsung menangis di samping ranjang.

Melihat anaknya dalam bahaya, Tang Aotian langsung mencengkeram kerah baju Dokter Liu, berteriak, "Cepat selamatkan anakku, dengar tidak!"

"Tang... Tang Bos, luka anak Anda sangat parah, saya takut saya tidak bisa berbuat apa-apa!" Dokter Liu berkata dengan putus asa.

Sekarang paru-paru Tang Ming sudah penuh dengan darah. Kecuali luka bisa segera dihentikan dan darah dikeluarkan, baru bisa dilakukan operasi jahit dengan lancar.

Operasi dengan tingkat kesulitan tinggi seperti ini, bahkan Qin Tua yang dikenal sebagai "Tangan Ajaib Medis" di rumah sakit ini pun mungkin tidak bisa melakukannya.

"Sialan, kamu ini dokter apa! Apa gunanya kamu!"

Tang Aotian sangat marah, mengangkat tangan hendak menampar Dokter Liu.

Saat itu, dari sudut kamar, terdengar suara seorang pemuda.

"Tunggu! Biar aku coba!"