Bab 1

Joanna Veronica Atmajaya baru kembali dari Amerika Serikat setelah melakukan perjalanan bisnis bersama Kakak Sepupunya. Joanna sengaja tidak memberitahukan kepada kekasihnya jika ia akan pulang lebih cepat dari jadwal perjalanan bisnis yang telah disusun.

Joanna ingin memberikan kejutan untuk ulang tahun Dimas Gunawan dengan membelikan kue tar dan hadiah jam tangan limited edition yang sedang diincar oleh kekasihnya tersebut. Sesampainya di apartemen Dimas, Joanna langsung masuk ke dalam karena mengetahui kunci password pintu tersebut.

Joanna merasa aneh dengan suasana ruang tamu apartemen yang gelap tanpa ada pencahayaan sama sekali. Padahal, Dimas mengatakan hari ini tidak akan pergi ke mana-mana karena harus menyelesaikan tumpukan pekerjaan di apartemennya.

“Apa Dimas sedang pergi keluar?” tanya Joanna berbicara sendiri.

Joanna memutuskan menghubungi Dimas untuk menanyakan keberadaan kekasihnya saat ini. Namun, Joanna yang mendengar suara handphone Dimas berbunyi di kamar pun segera mengakhiri panggilan tersebut dan berjalan menuju kearah kamar kekasihnya.

Joanna sangat terkejut ketika melihat Dimas sedang melakukan hubungan suami istri dengan Angelica sehingga menjatuhkan kue dan paper bag hadiah yang berada ditangannya. Dimas dan Angelica masih tidak menyadari keberadaan Joanna di depan pintu kamar karena sedang menikmati permainan mereka.

Joanna mencoba menahan amarah dengan mengepalkan erat kedua tangannya dan berjalan masuk ke dalam kamar tersebut. Joanna berusaha menahan air matanya agar tidak keluar ketika menyaksikan perselingkuhan yang terjadi antara kekasihnya dengan saudara tirinya.

Joanna tidak pernah menyangka jika pria yang dicintai dan dikenalnya selama ini sebagai pria baik dan setia, ternyata tidak lebih adalah seorang pengkhianat. Hati dan perasaan Joanna seketika hancur ketika mengingat hal-hal manis yang pernah dilakukan oleh Dimas untuknya.

“Apa senikmat itu tubuh dari wanita murahan yang berada di bawahmu sehingga tidak menyadari keberadaanku di sini, Dimas?” tanya Joanna dengan nada sinis.

Dimas dan Angelica mendengar suara yang tidak asing sedang berbicara pun segera menghentikan aktivitas mereka. Dimas dan Angelica segera melihat kearah sumber suara di belakang mereka.

**

Dimas dan Angelica terkejut ketika melihat keberadaan Joanna di dalam kamar. Dimas segera menyingkir dari atas tubuh Angelica dan menggunakan celana pendeknya.

“Sayang,” ucap Dimas berjalan mendekat kearah Joanna untuk memegang tangan kekasihnya.

“JANGAN BERANI MENYENTUHKU DENGAN TANGAN KOTORMU, DIMAS!” teriak Joanna marah.

“AKU TIDAK SUDI DISENTUH OLEH TANGAN PRIA YANG TELAH TIDUR DENGAN WANITA MURAHAN!” teriak Joanna lagi.

“Dengarkan dulu penjelasanku, sayang,” ucap Dimas kembali berusaha memegang tangan Joanna.

“AKU BILANG JANGAN BERANI MENYENTUHKU, DIMAS!” teriak Joanna marah.

PLAK

“Tamparan ini untuk pengkhianatanmu,” ucap Joanna.

PLAK

“Tamparan kedua ini untuk semua rasa sakit hati dan perasaanku kepadamu selama ini, Dimas,” sambung Joanna.

Joanna yang sudah tidak bisa mengendalikan emosinya pun menampar pipi Dimas sebanyak dua kali. Tanpa sadar air mata Joanna juga mulai mengalir dipipinya.

Dimas hanya bisa menahan sakit dikedua sisi pipinya akibat tamparan keras yang diberikan oleh Joanna. Dimas tidak bisa marah kepada Joanna karena menyadari jika dirinya layak untuk mendapatkan tamparan tersebut.

“Aku tidak pernah menyangka jika kamu tega mengkhianatiku dengan berselingkuh bersama Angelica di belakangku, Dimas,” ucap Joanna berusaha menahan isak tangisnya.

“Apa yang kurang dariku sehingga kamu harus berselingkuh seperti ini?” tanya Joanna sedih.

“Aku selama ini sudah memberikan semua perhatian dan meluangkan waktu setiap hari untuk dihabiskan bersamamu, Dimas,” ucap Joanna.

“Aku hanya tidak bisa memberikan mahkota yang merupakan harta paling berharga dalam diriku kepadamu saat ini,” sambung Joanna.

“Aku sudah pernah mengatakan akan memberikan mahkotaku kepadamu setelah kita menikah agar bisa benar-benar menikmati malam pertama sebagai pasangan suami istri,” sambung Joanna.

“Apa kamu tidak bisa menunggu selama 2 minggu lagi setelah acara pertunangan kita akan langsung menikah, Dimas?” tanya Joanna sedih.

“Maafkan aku, sayang,” ucap Dimas.

Dimas mulai merasa bersalah dan menyesal telah membuat wanita yang paling dicintainya menangis dan terluka saat ini. Dimas menyadari telah melakukan kesalahan dengan berselingkuh bersama Angelica selama tiga bulan terakhir ini.

**

Dimas berselingkuh dengan Angelica hanya ingin menuntaskan nafsunya sebagai seorang pria normal. Dimas tidak pernah memiliki perasaan apapun kepada Angelica selain menjadikannya sebagai teman tidur.

“Permintaan maafmu tidak akan pernah bisa menyembuhkan luka dan sakit hatiku atas pengkhianatanmu ini, Dimas,” ucap Joanna penuh penekanan disetiap kata dalam ucapannya.

“Apa yang harus aku lakukan agar kamu bisa memaafkanku, sayang?” tanya Dimas kembali berusaha mendekati Joanna.

Joanna kembali memundurkan langkahnya kearah belakang saat Dimas berjalan maju ke depan untuk mendekatinya.

“Aku tidak akan pernah memaafkanmu meskipun sampai waktu kematianmu, Dimas,” ucap Joanna penuh penekanan disetiap kata dalam ucapannya.

“Kamu mengetahui dengan baik jika aku sangat membenci pengkhiantan,” sambung Joanna.

“Kamu harus mengingat aku pernah mengatakan jika Mamaku meninggal terkena serangan jantung ketika mengetahui Papaku berselingkuh dengan Ibu dari wanita murahan ini,” sambung Joanna menunjuk kearah Angelica yang masih berada di atas ranjang.

Joanna yang sudah terlanjur kecewa dan marah pun tidak sudi untuk menyebut nama saudara tirinya lagi. Angelica mengepalkan erat kedua tangannya karena tidak terima Joanna terus menyebutnya sebagai wanita murahan.

Pada saat Dimas ingin merespon ucapan Joanna, tiba-tiba Angelica berbicara terlebih dahulu.

“JAGA UCAPANMU, JOANNA!” teriak Angelica marah.

Angelica segera berdiri dengan melilitkan selimut untuk menutup tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun.

“Aku tidak perlu menjaga ucapan dihadapan wanita murahan sepertimu,” ucap Joanna menatap tajam kearah Angelica.

“Ternyata benar pepatah yang mengatakan jika buah tidak akan pernah jatuh jauh dari pohonnya,” sambung Joanna dengan nada sinis.

“Apa maksud ucapanmu, Joanna?” tanya Angelica marah.

“Kamu dan Ibumu sama-sama wanita murahan yang merebut pasangan wanita lain dengan tidak malunya hanya mengandalkan wajah dan tubuh kalian,” ucap Joanna penuh penekanan disetiap kata dalam ucapannya.

“Ibumu dulu merebut Papaku dan kamu sekarang merebut kekasihku,” sambung Joanna.

“Apa kamu dan Ibumu tidak malu dicap sebagai pelakor dan wanita murahan oleh orang lain?” tanya Joanna dengan nada sinis.

“Aku peringatkan sekali lagi untuk menjaga ucapanmu sebelum aku berbuat kasar kepadamu, Joanna,” ucap Angelica marah.

Joanna hanya tersenyum sinis ketika mendengar ucapan Angelica. Dimas hanya bisa terdiam di tempatnya berdiri karena merasa bingung harus melakukan apa dengan keributan yang terjadi antara Joanna dengan Angelica saat ini.

PLAK


Hai, selamat datang dinovel pertama Author pada platform ini. Author berharap para pembaca akan menyukai novel ini.

Bab Selanjutnya