Bab [152] Harus Bercerai

Aku terpaku, tidak tahu harus menjawab apa.

Joko Santoso memang sangat baik padaku.

Hanya saja, kebaikannya itu lebih terasa seperti perhatian seorang kakak kepada adiknya, tanpa ada debaran asmara di antara kami.

Aku memilih kata-kataku dengan hati-hati. "Kak Joko, kebaikanmu selama ini selalu a...

Masuk dan lanjutkan membaca