Bab 160

Aku menundukkan kepala, dengan tergesa-gesa masuk ke dalam kamar.

Tangan Ruoyang kaku di udara, matanya berkedip-kedip melihat ke arah pintu, entah apa yang dia pikirkan.

Kakak Ling menutup mulutnya sambil tertawa kecil, berkata, “Ruoyang, sini bantu kakak pijit kakinya, pegal banget nih.”

Ruoyang t...

Masuk dan lanjutkan membaca