Bab 87

Aku berjalan lurus menuju si Rambut Kuning.

Dia melihat aku mendekatinya, langsung memasang wajah merana.

Dari keempat preman itu, dia yang paling parah aku hajar.

Saat ini, wajahnya penuh lebam, dan hidungnya masih ada bekas darah.

Tersenyum dingin, aku menendangnya sekali.

Si Rambut Kuning menjeri...