Bab [99] Bunuh Aku, Menikahi Dia

Pukul tiga dini hari, di Permata Danau Biru.

Danendra Halim menerima sebuah pesan anonim: "H, kamu sudah lama mencariku, ya? Jangan panik, orangmu masih hidup. Aku sekarang sedang di sini."

Mata Danendra seketika membelalak saat melihat panggilan yang sudah lama tak terdengar itu, bahkan napasnya ...

Masuk dan lanjutkan membaca