Bab 22

-Vera-

Aku jatuh berlutut ke lantai saat perhatian dokter bedah tertuju padaku, kakiku terasa lemas. Jantungku berdetak kencang seolah ingin keluar dari dadaku.

Ini tidak mungkin nyata. Ayah satu-satunya yang pernah aku kenal tidak mungkin sudah tiada. Aku merangkak mendekati meja, air mata mulai m...