Bab 116

"Kita tak boleh pergi lagi," katanya, suaranya rendah dan garau. "Belum sampai kita selesaikan dendam dengan mereka yang buat semua ni pada kau."

Jantungku berdegup kencang, seperti gendang yang dipukul dengan kuat, seiring dengan harapan yang tiba-tiba muncul dalam dadaku. "Tapi macam mana?" bisik...

Log masuk dan teruskan membaca