Bab 105

JACE

Aku terbangun di pagi yang sunyi, kehangatan Aria melekat erat padaku. Nafasnya teratur, tapi aku tahu dia sudah bangun. Jarinya menggesek rahangku, ringan dan perlahan, membuatku tersenyum tanpa perlu membuka mata. Geraman rendah bergema di dadaku. Sial, aku rindu saat-saat begini.

"Selamat ...