Bab 94

Aku baringkan tubuh Kak Siti, dia tak lagi menutup muka tapi pipinya merah dan genggam erat cadar.

"Alang, cepat sikit lah," desaknya.

Namun, saat itu aku terpegun dengan pemandangan indah Kak Siti. Melihat putingnya yang tegak, aku tahu dia sudah terangsang. Bentuknya tidak seperti biasa, lebih ...