Bab 247

Pada saat itu, Zulaikha duduk dengan tenang di tepi katil, matanya terpaku memandangku. Entah sejak bila, air mata sudah membanjiri wajahnya, mengalir ke dagunya dan menitis satu persatu ke atas pahanya yang gebu.

Hatiku terasa teramat pedih, aku segera menekan dadaku yang mula berdenyut sakit kera...

Log masuk dan teruskan membaca