Bab 108

Tangan lembut itu perlahan membelai pipi suaminya.

"Masa kamu marah lagi sama aku, Mas. Baru saja kemarin kita baikkan. Memangnya kita harus bercinta setiap hari, ya?"

Walau tidak ada jawaban, Dinda masih tetap ingin mengoceh.

"Libur sehari doang tidak apa kali, Mas. Milikku ini sangat perih sekaran...

Masuk dan lanjutkan membaca