Bab [45] Kondisi Selanjutnya Bisa Dibicarakan Perlahan-Lahan

"Bos kita, tentu saja punya pertimbangan sendiri." Eko Susanto menyesap tehnya. Di balik uap teh yang mengepul, sorot matanya yang gelap sulit ditebak.

Sandi Nanda mengangguk paham, tidak lagi bertanya lebih jauh. Ia mengeluarkan buku catatan dan pena, lalu bertanya dengan serius.

"Baik, jadi gaya...

Masuk dan lanjutkan membaca