Bab 158

“Cecil, masuklah!”

“Terima kasih, Cintia,” ucap Cecil sedikit kaku dan canggung.

“Santai saja, anggap rumah sendiri! Kita ini saudara,” ucap suami Cecil yang tidak kalah ramahnya.

“Terima kasih, maaf sudah merepotkan kalian,” ucap Cecil.

“Merepotkan? Merepotkan apa? Malah kami yang seharusnya memint...

Masuk dan lanjutkan membaca