88. SILAS: TANTANGAN DAN PERTARUNGAN SAMPAI MATI

Aku menggenggam obor lebih erat dan menatap nyala apinya. Nafasku tersengal-sengal. Aku tak pernah menyangka betapa sulitnya membakar saudaraku sendiri. Mataku melirik ke arah kuburan yang telah digali malam sebelumnya. Kuburan itu cukup dalam agar jasadnya tak akan pernah digali lagi. Tubuhnya suda...

Masuk dan lanjutkan membaca