Bab 87

“Sudah siap untuk besok?” Adnan memeluk dari belakang sosok yang tengah membuat secangkir teh hangat di dapur itu.

Redita tertegun, matanya sudah memanas. Ia hanya mengangguk pelan sambil kembali fokus menuangkan gula dan air panas ke dalam cangkit itu. Tentu, pasti yang suaminya itu bahas adalah pe...

Masuk dan lanjutkan membaca