Bab [42]

Mata pria itu menyipit, sekilas bayangan gelap melintas, seolah kabut tipis menyembunyikan amarah di dasar matanya.

Aku berdiri di tempat, mengamati perubahan ekspresinya, tak lupa melontarkan kata-kata sinis.

Kesempatan untuk melawannya secara terang-terangan dan menyakitinya seperti ini memang j...

Masuk dan lanjutkan membaca