Bab [7]

Kenangan yang telah kulupakan, kini semuanya kembali bermunculan dengan jelas.

Seketika itu lidahku seolah kelu.

"Pak... Pak Yeremia."

"Maaf, kami yang terlalu gegabah."

Aku menarik Luna Atmaja untuk keluar.

Niat untuk mencari uang langsung mati di tengah jalan.

Belum sempat berkenalan resmi d...

Masuk dan lanjutkan membaca