Bab [31]

“Sudah sadar!”

Jindra Gunawan sedikit membuka kelopak matanya untuk melirikku sekilas, lalu melanjutkan gerakannya menaruh kompres di dahiku.

Dari sudut pandangku yang sedang berbaring, aku bisa melihat bulu matanya yang sangat lentik.

Si bulu mata panjang!

Gerakannya memang terlihat agak kaku, ...

Masuk dan lanjutkan membaca