Bab [36]

"Kalau begitu, kamu nggak perlu memaksakan diri! Aku, eh, bukan, kita bisa pulang naik taksi!" usulku tak tahan lagi.

Jindra Gunawan menoleh, menatapku dengan sinis. "Tenang saja, nyawaku lebih berharga daripada nyawamu!"

Seketika, ucapan itu mengingatkanku pada beberapa kali ia menyelamatkanku.

...

Masuk dan lanjutkan membaca