Bab [89]

Aku berusaha memaksakan seulas senyum agar dia tidak terlalu mengkhawatirkanku. "Kok kamu bisa datang tepat waktu begini? Mana bawa satpam segala?"

Jindra Gunawan mengerutkan keningnya. Meskipun aku sudah berusaha melindungi wajahku, tamparan pertama dari adik keempat Fajar tadi membuat sudut bibir...

Masuk dan lanjutkan membaca