Bab 144

Sejenak ruangan berubah hening. Mata Rere sedikit menyelisik pada sekitar. Helaan kemudian embusan napasnya mengalun kentara di telinga Mentari. Semua cukup menggambarkan ada yang berdentum hebat di dada Rere.

"Tari, kupikir kamu adalah salah satu perempuan paling beruntung di dunia," ungkap Rere de...

Masuk dan lanjutkan membaca